Senin, 05 Agustus 2013

Kau, Lautan, Langit dan Semesta

Lautan. Siapa yang tidak tahu lautan? Dia elok indah dan menakjubkan. Biru, luas, dan mengagumkan. Segala keindahan bahkan tumpah padanya.

Langit. Siapa pula yang tidak tahu akan keajaiban penciptaan yang satu ini? Disana bahkan hidup jutaan  pelajaran. Kehebatan terlihat saat berada dalam kegelapan, itu yang bintang coba ungkapkan. Ada keindahan disetiap akhir reruntuhan air, itu yang pelangi coba utarakan.
Semesta. Disanalah kita. Terdapat milyaran hal didalamnya, langit, lautan, bahkan kau. Disanalah keajaiban Tuhan dapat terkalkulasikan oleh pikiran.

Lalu, Kau. Siapa? Bahkan apa? Lalu siapa yang peduli?

Lautan, Langit, Semesta. Aku tidak akan membandingkanmu dengan mereka. Karena jelas mereka lebih indah darimu. Mereka jauh lebih mempesona. Lebih gagah. Lebih mengesankan. Tapi mereka tidak lebih sempurna. Kau, ya kau lebih sempurna dari mereka. Jika kau tanya mengapa? Aku tidak tahu.

Kamis, 25 Juli 2013

5 things I love

Hai! Entah kenapa hari ini aku ingin menulis daftar orang2 yang aku sayangi, bahkan cintai. Ini urutannya.

Yang pertama pasti Tuhan dan utusanNya,  memang begitulah seharusnya. Aku ingin mencintai mereka melebihi apapun. semoga mereka selalu menjadi no 1 dalam hidupku (aamiin). 

Kedua pastilah keluargaku, dari sanalah aku. karena mereka juga, aku mengenal dunia yang begitu amat besarnya. Dari mereka aku tau apa yang baik dan buruk untukku. Mereka mengajarkan apa yang ingin aku pelajari dan tidak. Apapun itu, itu membahagiakan.

Yang ketiga.. basket, biasanya basket di nomer ketiga. Karena basket, aku lupa apa itu sedih, dilema, gundah,, gulana, ataupun galau. Basket mengajarkanku cara berfikir yang cerdas, bertindak dengan jujur karena sportifitas. Tangguh, kuat, dan cepat. Lalu berkumpul menjadi pribadi yang hebat. Itu biasanya, kali ini, nomer tiga milik mereka yang selalu hadir untukku walau sifatku selalu dan sering menyebalkan, menjengkelkan dan seenaknya sendiri. Merekalah yang disebut teman. 

Mereka berhasil mengambil beberapa serpihan dariku, ntah sejak kapan. Terimakasih telah hadir, menyapa, dan singgah (ntah sampai kapan) di sini. Aku bersyukur Tuhan menghadirkan kalian untukku, dan mempertemukanku dg kalian

Lanjut lagi, yang keempat, tentu aku mencintai basket. Udah tau kan alasannya. Itu permainan yang nggak sengaja (tapi kata orang nggak ada yang g sengaja atau kebetulan di dunia ini) tapi inilah yang kurasakan. secara kebetulan, ntahlah mungkin ini cara yang begitu sederhana sehingga aku tidak merasakan proses alamnya lalu terjudge  kebetulan’

Masih ada urutan kelima. Ini untuk seseorang yang karenanya, aku bersedia menunggu, bersedia berharap dan bersedia percaya bahwa dia akan datang lagi dalam kehidupanku. Tidak ada kepastian. Bahkan kadang keyakinan ini menumpul. Dia seperti satu-satunya, hanya satu yang sepertinya di dunia ini. Dari mana keyakinan itu aku juga tidak tahu. Seperti ada gaya tekan yang menekan sangat kuat, untuk menyanggah dan meyakinkan. kadang membekukan apa yang ada dalam diriku saat menemukan orang lain yang hampir menyerupainya. Ntah sampai kapan, aku hanya akan mencoba membiarkannya. Aku hanya harus menunggu, semoga itu bukan hal yang sulit.